LAMPUNG-Banyak masyarakat saat ini, termasuk para generasi muda, yang belum banyak mengetahui manfaat berbagai tanaman untuk pengobatan. Dalam rangka terus berupaya melestarikan jamu sebagai warisan leluhur Indonesia serta pembiasaan baik untuk terus menjaga alam, pemanfaatan pekarangan sebagai kebun TOGA. Pengetahuan akan manfaat tanaman obat oleh masyarakat akan sangat membantu sekali dalam upaya pelestarian penggunaan tumbuhan obat tradisional, kata Ponco Eriyanto (Pemilik Usaha).
Kunjungan Ponco Eriyanto (Owner Gendis Ayu Jahe) ke Laboratorium Pascapanen Tanaman Obat Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan RI di Jl. Raya Lawu No. 11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah (29/12/23) merupakan salah satu upaya untuk belajar, meningkatkan pengetahuan terkait bidang usaha yang ditekuninya (Pengolahan Minuman Jahe Instan), dan untuk lebih mengenal keanekaragaman hayati tanaman obat tradisional Indonesia.
Baca juga:
Bagas: Dari Preman Menjadi Petani Sukses
|
Dalam kegiatan studi banding ini, Ponco diajak untuk berkeliling melihat Kebun Edukasi etalase tanaman obat tradisional di Kalisoro, Kebun Produksi Kalisoro, Nursery House, Unit Pascapanen, dan Klinik Pratama Hortus Medicus.
Berkeliling di kebun etalase tanaman obat, kami melihat kurang lebih 600 jenis tanaman obat yang ada di sana yang memiliki banyak manfaat bagi pengobatan non-kimia. Di kebun produksi, kami melihat aneka macam bibit tanaman obat, proses penyiapan lahan, dan budidaya tanaman obat. Setelah berkeliling di area kebun, kami juga melihat unit pascapanen, bagaimana proses sortasi bahan baku dimulai sampai proses akhir ke penyimpanan dan distribusi. Terakhir yang membuat kami tertarik, kami juga melihat langsung Klinik Pratama Hortus Medicus yang merupakan Unit Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu.
Melihat langsung pengembangan kebun tanaman obat sampai proses akhir sebuah produk adalah pembelajaran yang sangat bermanfaat dan semoga bisa diterapkan juga di usaha yang sedang saya jalankan di Gendis Ayu Jahe, kata Ponco.